Sunday, 13 September 2015

INSTALASI DEBIAN SERVER DI VIRTUALBOX

A. DEBIAN
Debian (/iconˈdɛbiən/) adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.
Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.
Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.

Fitur

Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, antara lain: Ubuntu, MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros,Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.[6]
Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil saat ini memuat lebih dari 29000 paket perangkat lunak[7] untuk 9 arsitektur komputer. Debian menggunakan kernel linux dan juga menggunakan 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi hingga arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan server mainframe IBM zSeries.[8]
Fitur yang menonjol dari Debian adalah APT sistem pengaturan paket, repositori dengan jumlah paket yang banyak, kebijakan paket yang ketat, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket.
Standar instalasi Debian menggunakan GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, playermusik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce dan LXDE.[9]
CD sisanya, yang terbagi dalam 5 DVD atau 30 CD, memuat paket yang tersedia dan tidak dibutuhkan untuk instalasi standar. Metode instalasi lainnya adalah menggunakan CD net install yang ukurannya lebih kecil daripada CD/DVD instalasi normal. Di dalamnya memuat paket minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih saat instalasi menggunakan APT.[10] CD/DVD tersebut dapat dengan bebas diunduh melalui web, BitTorrent, jigdo, atau membelinya dari penjual.[11]

Sejarah

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu



I.               LANGKAH KERJA

1.      Pertama klik baru untuk membuat mesin virtual

1.png

















2.      Masukkan nama, tipe, versi. Jika sudah klik lanjut

2.png


3.      Atur ukuran memori yang ingin digunakan. Disini saya menggunakan defaultnya yaitu 512MB, lalu klik lanjut

3.png








4.      Pillih “buat harddisk virtual sekarang”, lalu klik buat

4.png


5.      Pilih “VDI” lalu klik lanjut

5.png








6.      Pilih “dialokasikan secara dinamik”, lalu klik lanjut

6.png


7.      Atur banyaknya harddisk. Disini saya menggunakan default harddisk yaitu 8 GB, lalu klik buat

7.png








8.      Maka selesai sudah kita dalam membuat mesin virtualnya. Lalu klik pengaturan untuk memasang CD master.

8.png


9.      Maka kita akan masuk ketampilan menu pengaturan. Klik penyimpanan – lalu kosong – setelah itu pilih icon CD pada pojok kiri. Lalu masukkan master linux debian.

9.png









10.  Jika anda sudah memasang CD master tersebut maka tulisan kosong akan berubah menjadi nama master SO tersebut. Jika sudah klik OK

10.png


11.  Lalu klik mulai untuk menjalankan master SO tersebut.

11.png










12.  Tunggu loading smpai keluar tampilan di bawah ini. Lalu klik install untuk memulai penginstalan

12.png


13.  Munculah tampilan dibawah ini, maka pilih bahasa yang anda inginkan. Disini saya menggunakan bahasa inggris. Lalu tekan Enter

13.png



14.  Selanjutnya pilih lokasi anda. Klik Enter

14.png


15.  Pilih konfigurasi keyboard anda, lalu klik Enter

15.png




16.  Selanjutnya masukkan nama server (bisa dikosongi). Lalu pilih continue, klik Enter

16.png


17.  Masukkan hostname. Disini saya menggunakan defaultnya yaitu debian. Pilih continue klik Enter

17.png


18.  Masukkan nama domain. Disini saya tidak memberikan nama domain. Pilih continue lalu klik Enter

18.png


19.  Masukkan root password (password ini digunakan ketika nanti kita masuk ke super user). Pilih continue lalu klik Enter

19.png

20.  Masukkan lagi password root anda tadi. Pilih continue lalu klik Enter

20.png


21.  Masukkan nama untuk user baru. Pilih continue lalu klik Enter

21.png






22.  Masukkan nama lagi tetapi ini untuk nama akun. Jika sudah pilih continue lalu klik Enter

22.png


23.  Masukkan password untuk user anda. Jika sudah pilih continue lalu klik Enter

23.png


24.  Masukkan ulang password user anda tadi. Jika sudah pilih continue lalu tekan Enter

24.png


25.  Selanjutnya pilih zona waktu, lalu tekan Enter

25.png



26.  Selanjutnya kita masuk pada menu partisi. Pilih manual lalu tekan Enter

26.png


27.  Lalu pilih “VBOX HARDDISK” lalu tekan Enter

27.png




28.  Selanjutnya muncul tampilan di bawah ini maka pilih yes untuk membuat partisi baru

28.png


29.  Hasilnya akan seperti tampilan dibawah ini. Lalu pilih “FREE SPACE”. Tekan enter

29.png


30.  Selanjutnya pilih “create a new partition” lalu tekan Enter

30.png


31.  Atur ukuran partisi. Disini saya menggunakan sebanyak 1024 MB. Pilih continue lalu tekan Enter

31.png



32.  Selanjutnya muncul tampilan di bawah ini. Pilih Primary lalu tekan enter

32.png


33.  Selanjutnya atur lokasi partisi baru. Pilih beginning lalu tekan enter

33.png





34.  Munculah tampilan seperti dibawah ini. Pilih pada bagian “Use as :” lalu tekan enter

34.png


35.  Selanjutnya kita pilih swap area. Disini saya menggunakan partisi pertama untuk swap, lalu tekan enter

35.png



36.  Jika sudah maka hasilnya akan seperti dibawah ini. Pilih “Done setting...” lalu tekan enter

36.png


37.  Maka partisi swap sudah berhasil dibuat (lihat gambar dibawah). Selanjutnya kita akan membuat partisi yang kedua yaitu untuk home. Caranya pilih pada “FREE SPACE” lalu tekan enter

37.png



38.  Sama dengan mpartisi swap, pada partisi ini saya juga menggunakan 1024 MB untuk ukuran partisi homenya. Jika sudah pilih continue lalu tekan enter

39.png


39.  Untuk partisi home kita pilih logical, lalu tekan enter

40.png


40.  Untuk lokasi partisi baru, saya tetap memilih beginning (awal). Jika sudah tekan enter

41.png


41.  Selanjutnya pilih “mount point” untuk memilih untuk apa partisi ini digunakan, lalu tekan enter

42.png




42.  Pilih “/home”. Karena kita ingin membuat partisi home, lalu tekan enter

43.png


43.  Jika berhasil maka pada mount point akan berubah menjadi /home. Jika sudah pilih “done setting...” lalu tekan enter

44.png


44.  Maka partisi home sudah selesai terbuat. Selanjutnya pilih “FREE SPACE” lagi untuk membuat partisi yang ketiga yaitu untuk ROOT

45.png


45.  Selanjutnya pilih “creat a new partition” lalu tekan enter

46.png



46.  Atur ukuran partisi tersebut. Disini saya menggunakan semua sisa partisi tadi yaitu masih 6.5 GB. Jika sudah pilih continue lalu tekan enter

47.png


47.  Pada menu type partisi, maka pilih primary dan tekan enter

48.png



48.  Selanjutnya biarkan semuanya pada defaultnya kecuali pada menu “bootable flag”. Pada bootable flag tekan enter

49.png


49.  Maka pada bootable flag akan berubah  menjadi “on”. Jika sudah pilih done setting lalu tekan enter

50.png


50.  Disini saya hnya menggunKn 3 partisi yaitu SWAP, HOME, dan ROOT. Jika kalian ingin membuatnya lagi silahkan saja

51.png


51.  Maka muncul tampilan dibawah ini maka pilih yes lalu tekan enter

52.png



52.  Tunggu loading peginstalan base sistem

53.png


53.  Selanjutnya keluar tampilan di bawah ini. Pilih No karena jika anda memilih yes maka kita akan menginstal ulang kemballi ke awal. Jika anda sudah memilih yes maka tekan enter

54.png


54.  Tunggu loading lagi. Setelah beberapa detik maka akn muncul tampilan di bawah ini. Pilih No lalu tekan enter

55.png


55.  Setelah kita menunggu loading beberapa detik maka akan muncul lagi tampilan di bawah ini. Maka anda pilih yes lalu tekan enter

56.png



56.  Pilih software yang ingin anda instal. Dengan cara menekan tombol spasi di setiap kolomnya. Jika sudah langsung kita tekan enter. Jangan menyentang pada kolom Debian Dekstop karena disini kita menginstal debian server bukan dekstop (jika anda menyentang pada bagian tersebut maka yang terjadi adalah sistem operasinya berubah ke sistem operasi debian dekstop).

57.png


57.  Tunggu loading penginstalan

58.png

58.  Setelah beberapa menit penginstalan berjalan maka akan muncul tampilan di bawah ini. Tampilan ini menanyakan apakah anda ingin menginstal GRUB boot loader? . disini saya memilih yes lalu tekan enter (saya sarankan untuk memilih yes karena GRUB Boot loader sangat penting untuk diinstal).

59.png


59.  Tunggu loading sampai penginstalan selesai. Jika sudah selesai maka pilih continue lalu tekan enter

60.png
60.  Dengan begitu maka komputer mesin anda akan merestart. Tunggu proses booting sampai muncul tampilan di bawah ini. Pilih yang tidak ada tulisan recovery mode lalu tekan enter

61.png


61.  Tunggu loading sampai muncul tulisan seperti dibawah ini. Maka selesai sudah penginstalan debian server. Masukkan user akun dan password untuk masuk debian.

62.png




II.         KESIMPULAN


Setelah kita mempraktikkan kegiatan tersebut maka dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem operasi Debian server adalah termasuk kedalam sistem operasi jaringan dengan mode Teks. Debian (/iconˈdɛbiən/) adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya.

No comments:

Post a Comment